Foto Bersama Peserta PID PC IMM Bangkalan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) terus berupaya menciptakan sistem perkaderan yang relevan dengan tantangan zaman, tanpa mengesampingkan nilai-nilai Islam dan ke-Muhammadiyahan. Di tengah perkembangan era digital, Revolusi Industri 4.0, dan kompleksitas sosial global, IMM menghadirkan inovasi dalam pola perkaderannya. Sistem perkaderan kontemporer ini tidak hanya fokus pada pembentukan karakter kader yang kokoh, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan modern berbasis teknologi untuk mencetak kader yang unggul, adaptif, dan berdaya saing.
Sistem perkaderan IMM mengacu pada tiga pilar utama yaitu intelektual, spiritual, dan sosial, yang kini dikembangkan dengan pendekatan kontemporer untuk menjawab kebutuhan zaman.
Digitalisasi Perkaderan
IMM mengintegrasikan teknologi dalam proses pembinaan kader. Melalui platform digital seperti aplikasi e-learning, webinar, hingga diskusi daring, materi perkaderan disampaikan dengan cara yang lebih interaktif dan fleksibel. Hal ini memungkinkan kader dari berbagai daerah untuk mengikuti pembinaan secara efisien tanpa kendala geografis.
Pendekatan Tematik
Tema-tema yang diangkat dalam perkaderan dirancang agar relevan dengan isu-isu kontemporer seperti transformasi digital, keberlanjutan lingkungan, keadilan sosial, dan peran mahasiswa dalam pembangunan bangsa. Misalnya, dalam diskusi yang digelar oleh PK IMM Rasyid Ridha, topik “Peran Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0” *sumber: Mediamu.com, “Diskusi Kontemporer PK IMM Rasyid Ridha: Peran Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0,” menjadi fokus untuk mempersiapkan kader yang siap bersaing di dunia kerja dan masyarakat global.
Keseimbangan antara Nilai Tradisional dan Modernisasi
IMM tetap menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dengan pembinaan berbasis nilai spiritual dan humanisme. Kegiatan tatap muka seperti Darul Arqam Dasar (DAD), Darul Arqam Madya (DAM), dan Darul Arqam Paripurna (DAP) masih menjadi inti dari proses perkaderan. Kegiatan ini ditekankan untuk membentuk kedekatan emosional antara kader, instruktur, dan organisasi.
Kaderisasi Berjenjang dan Kolaboratif
IMM menerapkan model kaderisasi yang bertahap, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut, sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing kader. Selain itu, kolaborasi lintas cabang dan komisariat diperkuat melalui pelatihan-pelatihan seperti Pelatihan Instruktur Dasar (PID), yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang IMM Bangkalan.
Inovasi Perkaderan untuk Masa Depan
IMM memahami bahwa tantangan zaman modern membutuhkan kader yang mampu berpikir kritis, memiliki wawasan global, dan tetap berakar pada nilai-nilai Islam. Ketua DPD IMM Jawa Timur, Devi Kurniawan, menekankan pentingnya modernisasi sistem perkaderan agar kader IMM dapat menjadi agen perubahan yang signifikan. Ia mengajak seluruh kader untuk tidak hanya berpikir dalam lingkup internal organisasi, tetapi juga melihat bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan umat. *sumber: Sejuk.id, “PC IMM Bangkalan Gelar PID, Siapkan Kader Unggul untuk Menjawab Tantangan Perkaderan Kontemporer,”
Dengan sistem perkaderan kontemporer ini, IMM berkomitmen mencetak generasi mahasiswa yang mampu menjawab tantangan modern, baik di bidang intelektual, spiritual, maupun sosial. Langkah ini tidak hanya menunjukkan relevansi IMM sebagai organisasi mahasiswa Islam, tetapi juga sebagai agen transformasi yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Sumber:
– Sejuk.id, “PC IMM Bangkalan Gelar PID, Siapkan Kader Unggul untuk Menjawab Tantangan Perkaderan Kontemporer,” [link](https://sejuk.id/pc-imm-bangkalan-gelar-pid-siapkan-kader-unggul-untuk-menjawab-tantangan-perkaderan-kontemporer/).
– Mediamu.com, “Diskusi Kontemporer PK IMM Rasyid Ridha: Peran Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0,” [link](https://news.mediamu.com/diskusi-kontemporer-pk-imm-rasyid-ridha-peran-mahasiswa-di-era-revolusi-industri-4-0).
Penulis : IMMawan Fedrik