Menguatkan Ideologi dan Kompetensi Melalui Perkaderan IMM merupakan tujuan utama dalam mengembangkan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Sistem perkaderan IMM secara filosofi dan praktik mengadopsi metode yang pernah dilakukan Rasulullah SAW di rumah Arqam, tempat lahirnya generasi awal pemimpin Islam seperti Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Sistem ini menanamkan nilai Islam secara kaffah sekaligus mengubah kesadaran kader agar menjadi pribadi yang aktif, berintegritas, dan memiliki kesadaran sosial (hablum minallah, hablum minannas)
Sistem perkaderan IMM terstruktur dalam tiga jenjang utama, yaitu Darul Arqam Dasar (DAD), Darul Arqam Madya (DAM), dan Darul Arqam Paripurna (DAP). Proses berjenjang ini memastikan kader yang awalnya mengenal IMM dapat terus berkembang dalam pemahaman ideologi Muhammadiyah, penguatan karakter, dan pembentukan kompetensi kepemimpinan. Dengan demikian, kader bukan hanya memahami nilai tetapi juga mampu mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi secara kritis, logis, dan dinamis.
Selain itu, terdapat sistem perkaderan khusus yang bertujuan mendukung peningkatan keahlian dan keterampilan teknis kader, misalnya melalui Pelatihan Instruktur Dasar (PID), Pelatihan Instruktur Madya (PIM), dan Pelatihan Instruktur Paripurna (PIP). Sistem ini memastikan kompetensi kader terlaksana secara menyeluruh dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta minat masing-masing kader.
Dalam skala yang lebih luas, sistem perkaderan Muhammadiyah sendiri mencakup jalur formal dan nonformal yang menjadi wadah lahirnya kader berkualitas dengan ilmu dan nilai keislaman yang kuat. Sistem ini terbuka bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi juga kader dari beragam latar belakang yang ingin berkembang dalam visi dakwah Muhammadiyah. Mekanisme sistem ini menitikberatkan pada integrasi antara pendidikan agama, penguatan wawasan kebangsaan, dan pembentukan karakter berperadaban Islam untuk menghadapi tantangan zaman
Dengan penerapan sistem perkaderan yang menggabungkan metode Islam klasik dan kebutuhan kaderisasi modern ini, IMM dan Muhammadiyah menyiapkan kader yang utuh: memiliki landasan ideologi yang kokoh dan kemampuan nyata untuk menjadi pemimpin masa depan. Sistem ini diharapkan mampu melahirkan kader yang tidak hanya berilmu tapi juga beramal, siap mengabdi kepada umat, persyarikatan, dan bangsa.
“Menguatkan Ideologi dan Kompetensi Melalui Perkaderan IMM” berarti mengokohkan fondasi keimanan serta nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah pada kader, sambil membekali keterampilan praktis dan kepemimpinan agar mereka mampu mengemban amanah organisasi dan berkontribusi signifikan dalam masyarakat.
Sumber :
[1] Sistem Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah http://immfaiuhamka.blogspot.com/2015/11/sistem-pengkaderan-ikatan-mahasiswa.html
[2] Sistem-Perkaderan-Ikatan-IMM-Tahun-2011.pdf https://www.imm-renaissance.or.id/wp-content/uploads/2018/11/Sistem-Perkaderan-Ikatan-IMM-Tahun-2011.pdf
[3] [PDF] PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH https://pijararrozy.files.wordpress.com/2011/12/spi-imm.pdf
[4]Pengkaderan dan Peran Instruktur dalam IMM https://web.suaramuhammadiyah.id/2020/09/04/pengkaderan-dan-peran-instruktur-dalam-imm/
Penulis: Melinda Ayu Puspitasari